MEMBELAI
GETARKAN KALBU
Wajah
termenung
menunggu
datangnya hujan
Gemerisik
angin
menghembus
tubuh rapuh nan lusuh
Berjalan
dalam diam
Kata
tak lagi bermakna
Bayangan
setia perlahan menjauh
menyisakan
amarah dalam kalbu
Aku
semakin bungkuk
tanpa
tiang penyangga tubuh
Aku
semakin rapuh
tanpa
tiang keyakinan
Tiba-tiba
belai-Mu
menjamah
hati
Akhirnya
aku menukik
sebagai
tanda syukur pada-Mu
Tangis
haru dalam sujud
basahi
hati yang haus
Ku
tadahkan tangan
“
tuhan ampunilah aku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar