Tahun 1975 merupakan salah satu era terpenting The Zepp. Antara lain label
pribadi mereka Swan Song akhirnya merilis album perdana sekaligus projek ganda
pertama Led Zeppelin, Physical Graffiti yg meledakkan Kashmir.
Karya ini
memecahkan banyak rekor termasuk konser raksasa yg secara mutlak jadi Stairway
to Heaven, Led Zeppelin band terbesar di dunia berikut kadar kegilaannya.
Mereka leluasa keliling dunia dgn The Starship, jet pribadi serta menyewa
banyak kamar hotel hanya buat dirusak termasuk melempar TV ke luar jendela.
Maka tahun 1976 untuk cooling down sembari mengisi biopic The Song Remains the
Same termasuk Robert Plant mengajak keluarganya ke Yunani namun berbuntut
tragedi. Mobil sewaan Percy nabrak pohon dan mengakibatkannya cidera kaki,
Maureen terluka berat namun selamat begitupun kedua anak mereka, Karac dan
Carmen. Peristiwa ini seolah penegasan terhadap intuisi Percy atas kematian,
lewat lagu bernuansa "ramalan" (ataukah permohonan?) yakni In My Time
of Dying untuk Physical Graffiti. Ada pula mengatakan kutukan dari Swan Song,
atau tumbal dari prilaku liar selama 1975, namun yg pasti kesemuanya adalah
pertanda.
Pasca kecelakaan Yunani dan The Zepp gak memungkinkan tour, mereka fokus
kembali ke studio untuk album Presence. Robert Plant masih menggunakan kursi
roda dan lebih banyak di rumah untuk merenung "Nobody's Fault But
Mine" sekaligus menyelesaikan "Achilles Last Stand" bareng
Pagey. Semacam introspeksi brilliant berikut humor gelap dalam menceritakan
cidera kakinya, namun banyak kritisi menyebutkan lagu bahkan album keseluruhan
ini dibuat asal jadi. Maka pada tahun 1976 inilah Pagey mulai menggunakan
heroin, suatu hal yg kelak disesali Percy bahkan pernah mengakui "Led
Zeppelin sudah gak asik lagi!". Selanjutnya mereka harus melanjutkan kerja
memasuki tahun 1977 untuk kesibukan konser, energi kembali berlimpah sehingga
cenderung saling pamer individual sejak pentas Knebworth hingga tour Amerika.
Hingga Juli 1977 mereka mendarat di New Orleans, pada malam setelah check in
Percy mendapat interlokal dari istrinya yg mengabarkan Karac sakit. Di tengah
kebimbangan, ia mendapat telepon susulan dua jam kemudian yg langsung menuntut
jawaban bulat. Anaknya meninggal akibat infeksi lambung, tanpa pikir panjang
Robert Plant ditemani John Bonham terbang ke Inggris. Spekulasi bahwa Robert
Plant sudah gak kerasan di Led Zeppelin semakin misteri atas pertimbangan hanya
seorang Bonham yg menghadiri pemakaman anaknya, tanpa keterangan jelas mengenai
alasan Pagey maupun Jonesy.
Peristiwa meninggalnya Karac semacam penegasan awal, pertama tentang
firasat Percy tentang kematian yg dicintainya bahkan tadinya dirinya sendiri.
Kematian kedua adalah pertanda bendera Led Zeppelin telah melorot setengah
tiang, gak ada lagu dan album baru sepanjang tahun 1977 hingga 1978 kecuali
kompilasi biopic dan potongan konser di Madison Square, The Songs Remain The
Same yg dirilis akhir 1976. Selain penggunaan obat bius mulai menggerogoti Led
Zeppelin, diperparah isu keterkaitan Jimmy Page pada dunia supernatural
termasuk karma penggunaan simbol kultus untuk album Led Zeppelin IV. Segala
peristiwa ini berdampak pada keberlangsungan kelompok termasuk penyelesaian
album berikutnya, In Through the Out Door tahun 1979 yg didominasi Robert Plant
dan John Paul Jones. Termasuk Jonesy mengoptimalkan synthesizer serta membantu
Percy menyelesaikan lagu All My Love yg spesial ditulis untuk Karac, terjadilah
perubahan karakter bunyi khususnya lirik The Zepp yg telah meninggalkan nuansa
magic. Kepedihan Percy adalah kehilangan atas Karac, hilangnya spirit Led
Zeppelin, terutama dunia kehilangan tonggak musiknya. Bahkan saat Percy masih
bernyanyi termasuk buat Karac lewat I Believe dari album solo Fate of Nations,
jelas bukan lagi Led Zeppelin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar